Langsung ke konten utama

RIWAYAT HIDUP ABU KRUET LINTANG


                               ABU KRUET LINTANG



------------------
( 1917 - 1985 )
------------------
ABU KRUET LINTANG LAHIR
21 Agustus 1917 di GAMPONG KRUET LINTANG, Kemukiman Rambong Payong, kecamatan PEUREULAK TIMUR, PEUREULAK ACHEH TIMUR.
   Pada usia 10 tahun, pamannya TEUNGKU USMAN BIN MAHMUD mengasuh dia karena orang tuanya meninggal dunia.
Masa menuntut ilmu dilakukan di mana-mana hingga ke Dayah Pante KULU di Aceh BESAR.
Akhirnya, ULAMA yang MAHIR ILMU TAFSIR ini memimpin DAYAH DARUL Muta’alimin KRUET LINTANG.
Dari pernikahan dengan UMMI AMINAH BINTI TEUNGKU CHIK AHMAD SIMPANG ULIM dianugerahi delapan anak yaitu
TEUNGKU Abdurrahman,
TEUNGKU Abdurrani, Hamdan, Ramlah, Muhammad, Syafur, Maryam, serta Abdullah.

     Beliau wafat di salah satu rumah sakit di Medan Sumatera Utara pada 20 November 1985. Pendidikan Sebagaimana lazimnya anak –anak di Aceh bahwa pendidikan pertama ia peroleh dari orang TUANYA dirumah, apalagi jika orang tuanya juga seorang yang ALIM.

    Setelah orang tuanya meninggal, ia kemudian belajar pada pamannya seperti belajar membaca AL-QUR’AN dan kitab – KITAB-KITAB AGAMA dalam bahasa JAWI.
Sedangkan pada pagi hari ia belajar pada Sekolah Rakyat (SR). Alue Nireh.
Disekolah ini beliau hanya belajar hingga kelas tiga, selanjutnya beliau lebih banyak belajar di lembaga pendidikan Dayah. Pendidikan di Dayah yang dilaluinya tidak hanya pada satu dayah saja tetapi dari satu Dayah ke Dayah yang lain.

      Hal itu karena ia memiliki kecendrungan menuntut ilmu dalam berbagai bidang.
Di antara Dayah tempat ia belajar adalah DAYAH COT PLIENG, BAYU , selama delapan bulan dibawah asuhan TEUNGKU CUT AHMAD .

   Ketika pimpinan Dayah itu meninggal, ABU KRUET LINTANG pindah ke Dayah KRUENG KALEE, ACEH BESAR pada tahun 1939 yang dipimpin oleh TEUNGKU HASAN KRUENG KALEE.
Setelah itu ABU KRUET LINTANG belajar pula pada Dayah Blang Batee Peureulak pada tahun 1942, di bawah asuhan Teungku MUHAMMAD ALI.

  Pada Dayah Blang Batee ini ABU KRUET LINTANG memperdalam ILMU TAUHID, TAFSIR , ILMU KALAM dan lain – lain selama satu tahun.
Aktivitas Sosial dan Keagamaan Dengan kecerdasan dan pengetahuannya tentang agama Islam yang ia miliki, 

TEUNGKU MUHAMMAD ALI
   (pimpinan Dayah Blang Batee) meminta ABU KRUET LINTANG untuk kembali ke Dayah Muta'allimin di Aceh Timur untuk memimpin Dayah Darul Muta’allimin kuret lintang sebagai pengganti pamannya yang sudah meninggal.
Pada tahun 1943 ABU KRUET Lintang mulai memimpin Dayah itu dan sekaligus melakukan berbagai pembenahan menyangkut sistem pendidikan. Sebagai seorang ulama motivasinya beraktivitas dalam melaksanakan pendidikan umat semata-mata karena mengharap RIDHA ALLAH.

    Ilmu yang telah ia kuasai selanjutnya diajarkan kepada masyarakat dan santri – santri di Dayah Darul Muta'allimin.
Dengan ketinggian ILMU AGAMA yang dimiliki oleh ABU KRUET Lintang, selanjutnya beliau mendapat pengakuan masyarakat sebagai ulama.

  Apalagi dilihat dari latar belakang keluarga dan pendidikan, ABU KRUET LINTANG memang terkenal dari keluarga ulama.
Dengan demikian tidak heran apabila ia menghabiskan usianya demi pendidikan dakwah Islam. Kepedulian Abu Kruet Lintang terhadap problem – problem masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan sangat tinggi.
Akibatnya masyarakat mudah sekali terpengaruh oleh ajaran yang menyimpang dari tuntunan Islam yang sebenarnya.

Misalnya masyarakat banyak yang terjerumus dalam kesyirikan, bidah, khurafat dan sebagainya karena tidak memiliki pengetahuan.

    Problem itu mendorong ABU KRUET LINTANG MENCOBA menumbuhkan sikap keagamaan masyarakat berdasarkan ilmu yang dimilikinya.
Oleh karena itu masalah pertama yang dilakukan dalam memulai dakwahnya adalah dengan pembenahan keyakinan karena akidah atau keyakinan itu merupakan prinsip dasar yang harus dipahami dengan benar oleh setiap muslim.
Apabila keyakinan seorang muslim rusak maka sia–sialah ia melaksanakan amalan lain dalam Islam.

     Langkah selanjutnya yang ditempuh adalah pembersihan setiap amalan dari unsur bidah dan khurafat yang tidak ada contohnya dalam Islam.
Selain mengajar ilmu agama di Dayah, Abu Kruet Lintang juga member pengajian diberbagai tempat di Aceh Timur.
Dalam pengajian itu beliau membahas berbagai permasalahan agama, terutama menyangkut amalan praktis seperti shalat, puasa, zakat, haji, thaharah dan sebagainya.

   ABU KRUET LINTANG mempunyai peranan yang penting sebagai ulama dan pimpinan masyarakat dalam menegakkan ajaran Islam yang benar dan mempersatukan umat dari perselisihan.
Beliau telah membina dan mendidik masyarakat dari kerusakan akidah kepada yang benar sebagaimana Al-qur'an dan Hadits.

   Pada tahun 1963 Teungku Hasan Krueng Kalee mengirim surat kepada Abu Kruet Lintang yang isinya menyebut agar Abu Kruet Lintang mendirikan organisasi PERTI (Persatuan Tarbiyah Islam) di Aceh Timur. Abu Kruet Lintang lalu bermusyawarah dan bermufakat dengan berbagai pimpinan dayah di Aceh Timur dalam rangka pendirian organisasi PERTI tersebut.

   Dalam musyawarah itu terpilih pula Abu Kruet Lintang sebagai ketua umum PERTI di ACEH TIMUR dengan sekretarisnya Teungku Mukhtar Juned Amin. Organisasi itu kemudian beliau kembangkan dan sosialisasikan ke masyarakat terutama melalui dayah.

   Langkah pertama yang dilakukan oleh Abu Kruet Lintang adalah mengintruksikan kepada setiap dayah yang tergabung dalam organisasi PERTI wajib mencetak kader dakwah dan calon ulama yang terampil.

    Dalam pembinaan kader dakwah cara yang ditempuh oleh Abu Kruet Lintang adalah dengan cara membuka latihan – latihan dan kursus – kursus kepada masyarakat terutama melalui pendidikan di dayah. 
Selanjutnya usaha Abu Kruet Lintang dalam bidang pendidikan adalah dengan menganjurkan kepada setiap pimpinan PERTI di daerah untuk mempersiapkan anak – anak muslim yang terpelajar. Untuk itu dibukalah Madrasah Ibtidaiyah dan pengajian Al-qur'an di setiap daerah sehingga mulai saat itu bermunculan Madrasah Ibtidayah di Peureulak.

   walau pendiriannya di tahun 1964 tapi sayangnya sampai sekarang MI Kruet Lintang masih berstatus swasta, padahal Madrasah lainnya yang didirikan a di tahun 2000-an saja sudah dinegerikan.

DAYAH KRUET LINTANG SEKARANG DIPIMPIN oleh :
ABU LAH
( TGK.H.ABDULLAH RASYID ),
suami dari ummi Maryani, beliau terkenal sebagai AHLI ILMU TAFSIR dan ILMU TASAUF.

Dan ABU ABU RAMAN
( Tgk.H. Abdurrahman)
suami dari ummi Ramlah sebagai AHLI dibidang ILMU FARAIDH dan ilmu FALAQ.

WALLAHU'AKLAM.
WASSALAM.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GUNUNG QAAF DAN IKAN NUN

                  GUNUNG QAAF DAN IKAN NUN                                       Ilustrasi.com Telah berkata Syekh Farzi Abdul Rahman bin Al jauzi bahwasanya gunung-gunung yang bertebaran di segala penjuru dunia adalah 198 gunung. Menurut Ibnu Abi dunya dalam kitab Al grarra, bahwasanya gunung yang mula-mula diletakkan oleh Allah atas permukaan bumi ialah gunung Abil Qubaisy di Mekah. Menurut Al waaqidi, bahwasanya gunung-gunung Qaaf ialah bapak semua gunung dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menjadikan bagi setiap gunung atasnya ada sebangsa urat yang urat yang menghubungi antara semua Gunung itu. Menurut sebagian Hadits bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menyerahkan urusan gunung Qaaf pada seorang malaikat yang sangat besar fisiknya yang malaikat itu dinamakan dengan malaikat qaf apabila Allah berkehendak gempa di bumi atau meneng...

RIWAYAT HIDUP ABU MUHAMMAD ISA MULIENG

                       ABU MUHAMMAD ISA MULIENG BIOGRAFI AHLI FALAQ ACEH TEUNGKU MUHAMMAD ISA MULIENG ARON. (1927-1997 M). Riwayat : NAMA ASLINYA MUHAMMAD ISA BIN TEUNGKU IMAM BURHAN BIN TEUNGKU IMAM IBRAHIM BIN TEUNGKU HAJI Lemak bin Teungku Haji Penghulu. Menurut berita yang kami terima dari pendahulu kami, salah satunya dari Drs. T. M. Ali Muda (Ahli Falaq dari Medan), beliau mengatakan bahwa Teungku Haji Penghulu berasal dari Gujarat, India. Dia bersama saudara dan temannya merantau ke Aceh untuk berniaga dan berdakwah. Ibu Teungku Muhammad Isa bernama Teungku Ni Binti Teungku Lebee Muda. Teungku Ni adalah kakak dari Teungku Hamzah bin Teungku Leubee Muda. Teungku Hamzah ini mengajar ilmu agama di rumahnya sendiri yang nantinya cikal bakal lahirnya DAYAH DARUL FALAH. TEUNGKU MUHAMMAD ISA diluar Aceh Utara, beliau dikenal dengan TEUNGKU MUHAMMAD ISA MULIENG. Beliau adalah anak bungsu dari sem...

RAHASIA DIBALIK PENCIPTAAN KEPERAWANAN

Kajian fathul izar Rahasia dibalik penciptaan keperawanan      Ketahuilah yang bahwa semua ciptaan mempunyai kelebihannya masing masing. Para ahli firasat dan ilmuwan tentang kewanitaan mengatakan: Bila mulut seorang wanita itu lebar, berarti organ intimnya juga lebar. Bila mulutnya kecil, berarti organ intimnya juga kecil. Seorang penyair lewat bahar thowilnya menyatakan: إِذَا ضَاقَ فَمُ الْبِكْرِ ضَاقَتْ فُرُوْجُهَاوَكَانَ لِفَمِهَا شِعَارٌ لِفَرْجِهَا Artinya: “Apabila seorang perawan sempit mulutnya, maka sempit pula vaginanya. Demikian ini memang mulut seorang perawan itu menjadi pertanda dari bentuk dan keadaan vaginanya.” Bila kedua bibir tebal, berarti vaginanya lebar. Bila kedua bibirnya tipis, berarti kedua bibir vaginanya juga tipis. Bila bibir mulut bagian bawah tipis, berarti vaginanya kecil. Bila mulut/lidahnya sangat merah, berarti vaginanya kering. Bila seorang wanita mancung hidungnya berarti tidak begitu berhasrat un...